Perhatian dalam performa spiritual


Perhatian dalam performa spiritual

Memperhatikan merupakan suatu proses mental yang amat penting bagi manusia. Kita memperoleh pemahaman yang lebih dalam akan sesuatu yang kita perhatikan. Persis ketika kita sedang memperhatikan sesuatu, dalam sesaat, yang ada hanya: (i) si pemerhati, (ii) perhatian, (iii) aktivitas memperhatikan itu sendiri, dan (iv) yang diperhatikan.

Hanya empat faktor itulah yang ada, saat itu. Si pemerhati disini bertindak sebagai ‘subjek’, sementa yang diperhatikan adalah ‘objek’. Subjek dan objek, dihubungkan oleh aliran perhatian. Disini, perhatian adalah ‘alat’ untuk memperhatikan, dimana memperhatikan sendiri adalah ‘kerja’.

Nah .... bila kita coba menyederhanakan penyebutannya, maka yang ada ketika itu adalah: subjek, alat, kerja dan objek. Dalam setiap kegiatan, selalu hadir empat faktor ini. Demikian juga ketika Anda membaca tulisan ini. Anda adalah subjek, mata, tangan, perhatian dan komputer atau buku ini adalah alatnya, dan tulisan ini adalah objeknya; sedangkan membaca adalah kerja yang Anda lakukan.

Dalam kesempatan ini kita coba cermati alatnya; namun ini bukan berarti kita menempatkan alat sebagai yang terpenting. Penekanan ini semata-mata karena ia relatif lebih labil. Disebut ‘labil’, karena ia bisa berubah-ubah, kendati saat proses memperhatikan itu sedang berlangsung; dan ‘relatif’ karena tergantung dan terkait dengan ketiga faktor lainnya. Ia mesti dijaga kestabilannya. Inilah alasannya mengapa perlu membicarakannya lebih mendalam.

Sebagai alat, tentu penting untuk dijaga ketajaman, kecermatan serta kemurniaannya. Ketiga kualitasnya ini akan sangat menentukan hasil kerjanya. Ketajaman dan kecermatannya, ditingkatkan melalui meditasi. Kemurniaannya diupayakan melalui ‘pembersihan’ —yang terkait erat dengan pandangan atau pemahaman.

Darimana kita peroleh tuntunan pelatihan meditasi dan pemahaman itu? Tentu dari yang telah terlebih dahulu terlatih dan lebih paham; dalam hal ini, beliau kita sebut guru, atau sekedar pembimbing. Itu tidak terlalu penting; yang lebih penting adalah, melalui beliaulah kita meningkatkan performa perhatian kita.

Semoga Cahaya Agung - Nya senantiasa menerangi setiap gerak-langkah kita.

Denpasar, 10 Nopember 2001.
___________________________
Pernah dikirimkan ke beberapa milis pada hari Sabtu, 19 April 2003. Disunting kembali pada Hari Penampahan Galungan, Selasa, 26 Juni 2007. Edisi sebelumnya bisa dibuka juga di https://groups.yahoo.com/neo/groups/BeCeKa/conversations/messages/27794.

Perhatian dalam performa spiritual Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar